facebook pixel

Ternyata Banyak Yang Belum Tahu Istilah Clodi, Cloth Diaper, alias Popok Kain

Main Image: Ternyata Banyak Yang Belum Tahu Istilah Clodi, Cloth Diaper, alias Popok Kain

“Tahu CLODI tidak?”

Coba lontarkan pertanyaan sederhana itu ke sejumlah orang di sekitar Bunda, mulai dari yang Bunda kenal dengan baik, dan mempunyai profesi dan status yang beragam. Lihat, apa jawaban mereka?

Ada yang bertanya kembali ke Bunda, “Berawan?”, atau “Mendung, bukan?”  

Ternyata kebanyakan dari mereka belum familiar dengan istilah clodi. Setelah dijelaskan bahwa clodi adalah singkatan dari cloth diaper, yang berarti popok kain atau popok cuci-pakai, barulah mereka mengerti.

Selama ini yang mereka tahu ya hanya istilah “popok”, “popok bayi”, atau justru sejumlah brand ternama dari popok sekali pakai. Bukan clodi.

Ini menjadi tugas Bunda untuk mengedukasi mereka. Mengapa tugas Bunda? Ya, ini menjadi penting, terlebih jika Bunda berniat untuk terjun sebagai mitra Minikinizz, baik sebagai Marketer, Reseller, Agen, maupun Distributor. Semua akan menjadi lebih mudah saat calon customer yang Bunda sasar sudah mengetahui produk bagus yang Bunda tawarkan.

Sebagai user, dalam arti selama ini Bunda memakaikan clodi untuk si Kecil, Bunda tentu sudah sangat paham dengan kualitas dan manfaat yang dipetik dari penggunaan clodi. Hal inilah yang akan mempermudah proses edukasi Bunda tentang clodi. Edukasi lancar, sales pun mengikuti dengan sendirinya.

 

Popok Clodi untuk Kesehatan Bayi

Selain mengetahui tentang istilah clodi dengan baik, mereka juga perlu memahami bahwa penggunaan popok cuci ulang atau popok kain bayi itu sangat disarankan untuk kesehatan bayi. 

Penggunaan clodi sebagai popok bayi sehari-hari ini mengurangi risiko iritasi pada kulit bayi. Bahan kain yang digunakan lebih lembut dan aman untuk kulit bayi karena bebas bahan kimia. Alasan ini yang menyebabkan penggunaan popok clodi bagus untuk kesehatan bayi.

Setelah alasan kesehatan, alasan berikutnya mengapa clodi banyak digunakan para Bunda adalah penghematan. So pasti. Bunda hanya cukup membeli popok clodi beberapa saja, tapi bisa memakaikan ke bayi sampai si bayi tidak memerlukannya lagi, alias sudah lulus program toilet training.

Sebenarnya selain dua alasan tadi (kesehatan dan hemat), ada lagi alasan mengapa penggunaan popok clodi sangat dianjurkan, karena popok kain ini tidak menyebabkan limbah sampah yang berbahaya.

Simple-nya, popok clodi ini kan digunakan dalam waktu lama, karena berulang-ulang pemakainnya, sehingga tidak menjadi sampah di sungai yang menjadi penyebab banjir. Alasan-alasan inilah yang menjadikan popok kain bayi, popok clodi, cloth diaper, popok kain cuci pakai, ini sebagai popok bayi ramah lingkungan.  

Tentu saja rekomendasi popok kain bayi yang telah teruji adalah produk popok clodi dari Minikinizz. Popok kain cuci ulang berstandar SNI ini dibuat dari bahan berkualitas dengan kemampuan menyerap dan menampung cairan basahan cukup banyak, sehingga bertahan lebih lama.
Clodi Minikinizz lebih aman untuk kulit bayi karena bebas dari bahan kimia, atau disebut zat warna azo. Hadir dengan aneka pilihan desain menarik dan warna-warni ceria yang pasti disukai si Kecil.

Bagaimana, sudah cukup familiar dengan clodi, popok kain bayi, kan? Lalu bagaimana dengan popok sekali pakai? Sampai kapan produk ini terus digunakan, mengingat dampaknya?

 

Edukasi Popok Bayi Sekali Pakai

Yang tak kalah penting adalah memberikan edukasi tentang bahaya popok sekali pakai. Bahaya di sini bukanlah berhubungan dengan kesehatan bayi secara langsung, melainkan terkait dengan lingkungan. Mengapa lingkungan?

Begini, popok sekali pakai yang sudah bekas, yang dibuang menjadi sampah, seharusnya turut bertanggung jawab atas menggunungnya sampah. Mengintip kembali data World Bank tahun 2017 lalu, dari keseluruhan jumlah sampah yang ada, popok bayi sekali pakai ini menduduki peringkat kedua terbesar setelah sampah plastik. Wow! Kalau dilihat angka persentasenya, popok bayi sekali pakai mencapai 22 persen, separo dari sampah plastik. 

Di sinilah letak bahaya terhadap kesehatannya. Tumpukan limbah sampah ini mencemari sumber air yang diandalkan untuk air minum oleh masyarakat sekitar. Dan ternyata tidak berhenti sampai sini. Ada bahaya lebih serius yang mengancam. Apa itu? 

Sebagaimana kita tahu, popok bayi sekali pakai terbuat dari bahan sintetik buatan. Material ini susah terurai dengan tanah. Seberapa susah, sih? Bahan sintetik buatan ini baru bisa terurai secara sempurna setelah melewati waktu yang sangat panjang, yaitu hingga 500 tahun. Ya ampun! Ditambah lagi, material ini termasuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun, yaitu Super Absorben Polymer atau disingkat SAP.

Air sungai yang tercemar racun ini diminum manusia. Lalu material SAP berubah menjadi gel, akibat tergenang air dalam waktu lama, dan berubah lagi menjadi zat bernama karsinogenik yang menyebabkan kanker. Ikan-ikan di sungai memakan gel ini. Ikannya dimakan oleh manusia juga. Lengkap sudah! 

Share this Post:
Whatsapp Telepon SMS