FAQ
Popok kain (cloth diapers/clodi) terbuat dari bahan kain yang dirancang khusus menyerupai popok sekali pakai, dengan bahan yang terbuat dari kain seperti pakaian sehari-hari, tentunya bisa dipakai berulang-ulang.
Diperlukan proses pencucian dan pengeringan untuk bisa dipergunakan kembali setelah digunakan.
Karena terbuat dari bahan kain, keawetan clodi sangat tergantung dari cara pencucian dan pemeliharaannya. Sama halnya dengan umur pakai pakaian, semakin sering digunakan, semakin sering dicuci, semakin cepat kerusakan yang terlihat.
Hal lain yang mempengaruhi keawetan clodi adalah cara pencucian, mulai dari cara membilas, mengeringkan hingga perawatan pasca dicuci. Penggunaan detergen berlebihan, serta penggunaan pemutih dan pelembut pakaian dapat mempercepat kerusakan clodi. Pengeringan secara alami dengan cara digantung biasanya lebih tahan lama daripada menggunakan pengering, termasuk pencucian dengan dibilas manual dibandingkan dengan pencucian dengan mesin cuci, terlebih menggunakan suhu dan spin (putaran) yang lebih besar.
Selama mengikuti petunjuk pemakaian dan pemeliharaan seperti yang tertera dalam packaging Minikinizz-Klodiz, biasanya clodi akan jadi lebih awet dan tahan lama. Pengalaman pribadi memperlihatkan clodi yang dirawat dengan benar bisa digunakan bertahun-tahun bahkan bisa diwariskan untuk bayi berikutnya.
Penggunaan clodi tidak jauh berbeda dengan penggunaan popok sekali pakai (pospak), jika tidak kena pup dan lapisan penyerap pipis (insert) belum jenuh (yang menyebabkan pipis tercecer kemana-mana) clodi masih bisa terus digunakan. Namun, untuk alasan kesehatan, clodi sebaiknya diganti setiap 3-4 jam sekali agar sirkulasi udara di bagian selangkangan bayi masih tetap berlangsung.
Lakukan pengecekan setiap 1-2 jam untuk melihat apakah popok kain sudah mulai jenuh air atau belum, termasuk untuk melihat kemungkinan clodi sudah terkena pup (meskipun pada umumnya si kecil akan terlihat tidak nyaman jika ada pup di dalam clodi).
Kapasitas/daya tampung pipis tergantung dari jenis bahan, jumlah dan ukuran bahan yang digunakan sebagai lapisan penyerap atau biasa dikenal dengan istilah insert.
Insert Minikinizz dan Klodiz semuanya menggunakan bahan microfiber dengan beragam jumlah dan ukuran insert, tergantung dari model clodi, yaitu:
Insert standar (biasa digunakan untuk clodi model panzy dan model pocket merk lain) terdiri dari 3 lapis microfiber dengan ukuran 13x36 cm, mampu menampung pipis sekitar 220-250 ml.
- Insan ert newborn model pocket (bisa digunakuntuk model chisana), terdiri dari 3 lapis microfiber dengan ukuran 11x29cm, mampu menampung pipis sekitar 120 ml.
- Insert newborn model cover (digunakan untuk model cover mini), terdiri dari 2 lapis microfiber dan 1 lapis microsuede dengan ukuran 11x29cm, mampu menampung pipis sekitar 100 ml.
- Long insert (digunakan untuk model izzyeco dan superminky), terdiri dari 2 lapis microfiber dengan ukuran 13x64cm, mampu menampung pipis sekitar 240 ml.
- Booster insert (digunakan untuk model izzyeco dan superminky), terdiri dari 2 lapis microfiber dengan ukuran 13x32cm, mampu menampung pipis sekitar 130 ml.
- Insert Bigpant (digunakan untuk model Klodiz Bigpant), terdiri 3 lapis micofiber dengan ukuran 15x80cm, mampu menampung pipis sekitar 300 ml.
Ini sangat tergantung pada:
- Usia bayi. Semakin muda usia bayi, semakin sering intensitas pup, sehingga memerlukan lebih banyak clodi.
- Pembagian waktu yang Anda buat. Jika ingin penuh waktu berarti sama sekali tidak menggunakan popok sekali pakai, artinya butuh clodi yang lebih banyak daripada yang paruh waktu (siang hari atau malam hari saja).
Untuk newborn, disarankan untuk mempunyai 12-15 clodi, dengan asumsi dalam sehari newborn memakai cloth diapers 6-8 kali akibat intensitas pup yang masih sering. Dengan persediaan sejumlah tersebut, Anda masih punya cadangan untuk hari berikutnya.
Untuk bayi usia sekitar 4 bulan atau lebih dari 6 kg, Anda bisa mengurangi jumlah clodi menjadi minimal 8 buah, dengan asumsi pemakaian sehari adalah 4 buah dan Anda punya persediaan untuk 2 hari.
Jika Anda merasa berat untuk membeli cloth diapers dalam sekali pembelian, belilah secara bertahap dan kombinasikan penggunaan clodi dan pospak terlebih dahulu. Setidaknya kombinasi ini mengurangi resiko pemakaian pospak. Jika jumlah clodi yang dimiliki dirasa cukup untuk penggunaan 2-3 hari, maka lepaslah penggunaan pospak dan beralihlah ke clodi sepenuhnya. Atau anda bisa mensiasatinya dengan membeli tambahan insert clodi nya saja, karena biasanya insert clodi yg lebih lama kering.
Berdasarkan pengalaman selama ini, bayi yang memakai clodi secara signifikan lebih sedikit mengalami ruam popok daripada pospak. Kandungan bahan kimia yang berbentuk seperti gel (Sodium Polyacrylate) pada pospak menyerap basahan sehingga orang tua tidak dapat membedakan saat bayi kencing dan buang kotoran. Jadi anak memakai popok kotor untuk waktu yang lama. Ditambah lagi, beberapa bayi alergi terhadap Sodium Polyacrylate pada pospak. Semua faktor ini adalah alasan bayi LEBIH besar kemungkinannya mengalami ruam popok dengan pospak daripada clodi.
Bahan/lapisan luar (outer) Clodi Minikinizz dan Klodiz sudah dilaminasi dengan Polyurethane laminate (PUL), yang berfungsi sebagai lapisan penahan air agar clodi tidak bocor (waterproof). Dengan adanya teknologi PUL ini, clodi jadi lebih tipis dan tidak memerlukan lagi lapisan plastik lain yang terpisah, dan tetap berdaya nafas (breathable). Penggunaan PUL dan kualitas PUL yang digunakan menjadi faktor utama kekuatan anti bocor clodi.
Lapisan plastik biasa (seperti jas baby) mampu menahan air agar tidak bocor, tapi relatif lebih cepat rusak karena proses pencucian maupun pemakaian yang tidak benar. Demikian pula penggunaan PUL yang kurang berkualitas dapat menyebabkan kemampuan anti bocor yang lebih cepat rusak.
Karena clodi menggunakan bahan dari kain yang anti bocor dan bermotif sehingga tidak perlu lagi memakai pospak. Bahkan selama aktifitas di dalam rumah, bisa tidak perlu lagi memakai celana untuk menutupinya karena motifnya, dan bahannya yang nyaman jika terkena kulit langsung.
Tentu bisa. Walaupu memerlukan memerlukan aksesoris tambahan, seperti wetbag untuk menyimpan clodi yang basah (khusus wetbag buatan Klodiz, wetbag didesain dapat menampung clodi basah dan kering).
Proses penggantian clodi sama persis seperti penggantian pospak, bersihkan kulit bayi, lalu pakaikan clodi, simpan clodi kotor ke dalam wetbag untuk dibawa pulang.
Menggunakan clodi sebenarnya tidak lebih berbau daripada menggunakan pospak. Jika aroma amonia tertinggal di popok anda, kemungkinan besar disebabkan karena deterjen yang tertinggal pada popok.
Cobalah untuk menambahkan bilasan atau stripping. Jika ada buih yang tertinggal di mesin cuci setelah anda selesai mencuci popok, anda perlu menambahkan bilasan. Stripping dapat membantu menghilangkan sisa-sisa zat yang menempel pada popok.
Untuk men-stripping popok, cucilah popok dengan tangan dan sabun cuci piring biasa (menghilangkan minyak). Tambahkan sedikit sabun cuci piring ke lapisan inner, kucek dengan kuat satu sama lain atau bulu sikat gigi hard untuk menggosok inner. Baliklah dan ulangi untuk bagian dalam. Bilas dengan air mengalir hingga bersih, rendam dalam wadah air hangat, tunggu sampai dingin, lalu peras dan buang airnya. Ulangi proses tadi 2-3 kali, dan diakhiri dengan pencucian seperti biasa.
Lakukan proses stripping ini minimal sebulan sekali.
Belum ada hasil penelitian yang bisa menunjukan hal tersebut. Pengalaman pribadi, tidak ada pengaruh terhadap perubahan bentuk dan ukuran selangkangan anak saya.
Kain yang lembab biasa terjadi pada bahan kain yang tidak memiliki sifat cepat kering (staydry). Lapisan dalam (inner) Clodi Minikinizz dan Klodiz menggunakan bahan microsuede yang didesain memiliki sifat cepat kering (staydry). Ini bisa dibuktikan dengan mencoba meneteskan air ke dalam lapisan dalam clodi, biarkan sekitar 1 menit. Coba pegang kembali bagian yang tadi diberikan cairan, pasti akan terasa kering.
Clodi Minikinizz dan Klodiz dibuat dengan beberapa ukuran menyesuaikan ukuran badan bayi, terutama ukuran lingkar pinggang dan lingkar paha. Pengelompokan standar ukuran clodi menggunakan pendekatan berat badan, dengan asumsi berat badan lebih mendekati ukuran badan. Berdasarkan pengalaman, berat badan setiap bayi sangat beragam meskipun umurnya sama, tergantung pola makan bayi (kuantitas, frekuensi dan kandungan gizi). Berikut panduan pemilihan clodi Minikinizz dan Klodiz berdasarkan berat bayi:
- Clodi newborn (untuk bayi baru lahir hingga berat 10 kg), bisa menggunakan model Chisana dan model Cover Mini.
- Clodi standar (untuk bayi berat 5-16 kg), bisa menggunakan model Panzy, Izzyeco, dan Superminky.
- Clodi Bigpant (untuk anak dengan berat 16-30kg), bisa menggunakan model Bigpant.
- Clodi Adult (untuk orang dewasa atau lansia yang berkebutuhan khusus), bisa menggunakan clodi Adults.
Lakukan pencucian pertama kali sebelum digunakan. Untuk insert, cuci jemur 2-3 kali tanpa menggunakan detergen.
Atur ukuran clodi (mengatur snap atau kancing yang dibagian bawah—untuk selain model AIO) menyesuaikan ukuran badan si bayi. Setelah itu, masukan insert ke dalam pocket atau cover (tergantung model clodinya). Lalu, pakaikan clodi ke bayi seperti memakai pospak.
Mudah:
- Bilas clodi kotor dengan air bersih mengalir
- Lepaskan insert dari cover atau pocket lalu peras ringan (jangan dipelintir)
- Bila tidak sempat langsung dicuci, letakkan clodi yang telah dibilas ini ke dalam ember kering. Sebaiknya didiamkan jangan lebih dari 24 jam.
- Masukkan detergen (jika menggunakan detergen biasa, gunakan seperempat dari takaran normal) ke dalam air bersih di ember atau wastafel
- Cuci dan kucek insert/cover/pocket ke dalam campuran air dan detergen
- Bilas dengan air bersih sebanyak 2x
- Pastikan tidak ada detergen sisa yang tertinggal
- Peras seperlunya, tapi jangan dipelintir
- Ulangi proses cuci, kucek, bilas seperti di atas bila perlu
- Jangan memakai air hangat, pemutih, pengharum deterget
- Jangan disetrika
Jika ingin menggunakan mesin cuci, pilih putaran yang rendah hingga sedang dengan air yang banyak.
Saat ini sudah banyak detergen khusus untuk clodi, namun detergen biasa juga bisa digunakan yang penting selalu cek komposisi detergen untuk memastikan bebas bleach (pemutih), enzym, softener, pencerah optik sinar matahari, dan pencerah warna pakaian.
Sangat tidak disarankan menggunakan sistem dry clean karena bisa menyebabkan bahan rusak.
Layaknya menjemur pakaian biasa, keringkan clodi bersih dengan cara digantung di jemuran. Gantung di lokasi teduh biar mengering pelan-pelan atau jemur di bawah sinar matahari untuk menghilangkan noda yang mungkin masih tersisa.
Dengan menggunakan clodi model Swim Diaper, clodi model all in one (AIO) dimana lapisan outer, insert dan inner dijahit menyatu. Dengan model celana ini, clodi lebih mudah digunakan ke bayi semudah memakaikan celana, terutama pada bayi yang aktif. Dengan bahan luar dari lycra (bahan yang biasa digunakan pada baju renang) dan desain yang pas di badan menjadikan clodi model ini bisa digunakan untuk berenang.
Dengan desain karet yang pas di badan, sementara kulit bayi baru lahir yang sangat sensitif sehingga swim diaper tidak disarankan digunakan untuk bayi baru lahir. Swim diaper mulai bisa digunakan untuk bayi dengan berat 7 kg atau bayi berumur 3-4 bulan. Berikut standar ukuran swim diaper:
- Size 1 untuk bayi 7-11 kg, lingkar pinggang 38 cm, lingkar paha 16 cm (kondisi belum dimelarin)
- Size 2 untuk bayi 12-16 kg, lingkar pinggang 40 cm, lingkar paha 18 cm (kondisi belum dimelarin)
- Size 3 untuk bayi 17-21 kg, lingkar pinggang 42 cm, lingkar paha 20 cm (kondisi belum dimelarin)
- Size 4 untuk bayi 22-26 kg, lingkar pinggang 44 cm, lingkar paha 22 cm (kondisi belum dimelarin)
Standar ukuran ini hanya panduan saja, bisa berbeda di masing-masing bayi.
Berbeda dengan clodi yang didesain agar mampu menampung pipis lebih banyak dan memberikan kenyamanan saat dipakai, training pant didesain agar memberikan efek lembab/basah di celana yang menjadikan si bayi tidak nyaman memakai celana, sehingga minta ke toilet.
Dengan tujuan itu, insert didesain hanya untuk menampung 1-2 kali pipis saja, serta lapisan dalam menggunakan bahan katun yang tidak dapat memberikan efek cepat kering (staydry) namun lebih sejuk dipakai.
Training pant merupakan kelanjutan dari pemakaian clodi agar si kecil bisa menjalankan pipis di toilet sendiri (mandiri). Untuk bisa berhasil perlu dibimbing dan diajarkan secara bertahap hingga benar-benar bebas dari penggunaan popok. Untuk itu, training pant sebaiknya mulai diperkenalkan ketika si kecil sudah mulai diajak berkomunikasi (minimal dengan isyarat). Tidak ada standar umum kapan dimulai, namun secara umum sebaiknya dimulai sejak umur 6-9 bulan.
Berikut standar ukuran Training pant:
- Size S untuk bayi 5-8 kg, lingkar pinggang 42 cm, lingkar paha 27 cm (kondisi belum dimelarin)
- Size M untuk bayi 8-11 kg, lingkar pinggang 44 cm, lingkar paha 30 cm (kondisi belum dimelarin)
- Size L untuk bayi 11-14 kg, lingkar pinggang 46 cm, lingkar paha 33 cm (kondisi belum dimelarin)
- Size XL untuk bayi 14-17 kg, lingkar pinggang 48 cm, lingkar paha 36 cm (kondisi belum dimelarin)
- Size XXL untuk bayi 17-20kg, lingkar pinggang 50 cm, lingkar paha 39 cm (kondisi belum dimelarin)
Standar ukuran ini hanya panduan saja, bisa berbeda di masing-masing bayi.
Produk kami memiliki 3 keunggulan utama yang berbeda dengan produk lain, yaitu: menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan terjamin bebas dari zat-zat yang berbahaya bagi bayi (berlabel SNI pakaian bayi) termasuk menggunakan laminasi berkualitas utama untuk menjamin keawetan anti bocor (waterproof) pada lapisan luarnya, memberikan jaminan garansi seumur hidup untuk perbaikan karet, kancing dan aksesoris lainnya serta menyajikan motif yang beragam dan bukan motif pasaran (desain dan printing sendiri).